Sport  

Sempat Ingin Tinggalkan Manchester City, Pep Guardiola Kok Berubah Pikiran?

tech-celeratenow.org – Manajer Manchester City, Pep Guardiola kini berubah pikiran. Sempat mengancam bakal tinggalkan The Citizen, kini justru mati-matian membela klub Liga Inggris tersebut.

Pep Guardilla tahun lalu sempat mengatakan bahwa dia tak segan untuk hengkang andai petinggi Manchester City terbukti bohong padanya terkait kasus pelanggaran aturan keuangan.

Pada 2020, Manchester City dituduh UEFA melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP) dengan ancaman sanksi tak boleh tampil dua musim beruntun di kompetisi klub Eropa.

Pemain Manchester City rayakan gol Nathan Ake ke gawang Arsenal dalam pertandingan putaran keempat Piala FA yang digelar di Stadion Etihad, Sabtu (28/1/2023). [AFP]

Namun, mereka berhasil menghindari tuduhan itu setelah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS).

Baca Juga:
Manchester City Terancam Degradasi, Pep Guardiola: Kami Dikutuk!

Pep saat itu meminta penjelasan petinggi Manchester City terkait kasus FFP tersebut dan percaya bahwa klub tidak melakukan pelanggaran.

Namun, Man City kini kembali tersandung kasus serupa. Kali ini tuduhan datang dari otoritas Liga Inggris alias Premier League yang menyebut The Citizen telah melanggar lebih dari 100 aturan keuangan dari musim 2009/2010 sampai 2017/2018.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola. [Oli SCARFF / AFP]
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. [Oli SCARFF / AFP]

Andai bersalah, Manchester City berpeluang terkena sanksi berat seperti penguragan poin bahkan degradasi dari divisi teratas Liga Inggris.

Pep kini buka suara terkait situasi Manchester City. Pelatih yang telah memperpanjang kontrak hingga 2025 itu kini berubah pikiran dengan menegaskan bakal bertahan dan membela The Citizen.

“Saya tidak pindah dari kursi ini. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya ingin bertahan,” kata Pep Guardiola dikutip dari AFP, Sabtu (11/2/2023).

Baca Juga:
Arteta Tak Peduli Kasus Manchester City, Fokus Antar Arsenal Juara Liga Inggris

“Terkadang saya memiliki keraguan karena tujuh atau delapan tahun merupakan waktu yang panjang, namun saat ini saya tidak mau pergi.”

Sumber: www.suara.com